Contoh Puisi Pendek Tentang Ayah Sosok ayah sangat berpengaruh bagi kehidupan seorang anak, karena seorang ayah harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anak.
Bagaimana anak belajar untuk menjadi pemimpin yang adil, menjadi orang yang penuh tanggung jawab, dan menjadi manusia yang tangguh.
Ayah berkerja keras dan membanting tulang demi terpenuhinya kebutuhan keluarga tanpa pernah mengeluh lelah. Terkadang kamu perlu meluangkan sedikit waktu kamu untuk sekedar mendengarkannya berkeluh-kesah.
Beri apresiasi ayah kamu dengan membuatkan contoh puisi tentang ayah yang menyentuh hati.
Jika kamu kesulitan dalam membuat puisi sendiri jangan khawatir! Simak saja beragam contoh puisi tentang ayah berikut ini dengan seksama. Check this out!
Contoh Puisi Tentang Ayah
Pahlawan Hidupku
[su_box title=” “]
Ayahku…
Kamu pahlawanku
Kau idolaku
Kamu panutanku
Ayahku…
Tanggung jawabmu ibadahmu
Sikapmu kiblatku
Perkataanmu nasihatmu
Ayahku…
Keringatmu rezekiku
Peluhmu semangat hidupku
Risaumu periode depanku
Ayahku…
Pelukmu kasih akungmu
Ujaranmu nasihatmu
Gerammu cintamu kepadaku
Ayahku…
Kamulah idamanku
Kamulah pahlawanku[/su_box]
Pelita Hidup
[su_box title=” “]
Ijinkan aku tersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi
Berayun di lengan tanganmu yang kokoh
Merasakan damai hidup yang tak terganggu
Memiliki semua hal hanya dengan berada di pelukanmu
Merasakan terang dunia meski malam telah tiba
Teduh kedamaian kau sajikan
Menguatkan tangan tak bertulang untuk bangkit
Ku mohon aku selalu kecil agar kau tak menua
Desah nafasmu kembali tak terdengar berat
Detak jantung penuh semangat bagai langkah amukan kuda
Aku mohon kau tetap ada
Bersama denganku seperti hari lalu
Memeluk erat menghujani dengan kecupan penawar sakit[/su_box]
Ayahku Pahlawanku
Ayahku
Cari nafkah tiap hari
Dalam kepenatan dunia
Yang tanpa akhir
Pagi yang jelas mengawali pekerjaan
Siang dalam perjalanan
Malam berbuntut baru temu
Dengan muka sayu tersisa tenaga
Seluruh itu jadi investasi untuk keluarga
Untuk periode depan anak-anak
Serta istri yang menunggu tiap hari
Tiada basa-basi serta itungan tentu
Ayahku pahlawanku
Rintangan hidup silih bertukar
Terkadang melawan
Dengan situasi tidak teratasi
Seluruh itu jadi rutinitas sehari-hari
Tiada istirahat yang lebih
Memetik rezeki yang utama
Untuk anak istri tiap hari[/su_box]
Ayah Segalanya Untukku
Ayah..
Beribu kata telah kau ucapkan
Beribu cinta telah kau berikan
Beribu kasih telah kau suguhkan
Hanya untuk aku.. anakmu..
Ayah..
Kau ajarkan aku tentang kebaikan
Kau tunjukkan aku tentang arti cinta
Kau jelaskan aku tentang makna kehidupan
Dan kau mendidikku dengan sungguh kasih sayang
Ayah..
Betapa mulianya hatimu
Kau korbankan segalanya untukku
Kau banting tulang hanya untukku
Aku berjanji akan tulusnya hatimu
Bahwa aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menyayangimu hingga akhir hidupku
Terima kasih Ayah untuk semua kasih sayangmu.
Contoh Puisi Tentang Ayah Sedih
Getar Malam Rinduku
Ingin ku gali gundukan itu
Dan mencabut papan nama setiap dukaku
Biarlah nafasku memeluk tentang mu
Puisi-puisi gelap menimang ku
Sajak berairmata merangkulku
Dan merambatkan tiap ratap disekitar gelap
Seolah kau utus jangkrik untuk memejamkan lelah ku
Nyanyi cerita tentang dahaga merindu
Seolah kau titipkan restumu
Lewat dingin malam menyuap
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Tiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan suara gitar berbeda saat anganku
Menuju kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagu
Ini untukmu, Itu buatmu, Dan do’a sebagai baktiku
Miss you Ayah
Ungkapan Hati Seorang Anak
Oleh: Andika Surya
Dari rahim seorang wanita yang tegar aku dilahirkan
Dari seorang pria yang tangguh aku dididik
Engkaulah yang pertama kali aku kenal sejak lahir
Yang telah memberikanku kasih sayang
Memberikan kehangatan ketika aku kedinginan
Memberikan perhatian ketika aku menangis
Dan yang selalu mengganti popokku
Ketika aku pipis dicelana
Engkau juga telah menjadikanku seperti ini
Dari ketika masih ingusan hingga beranjak dewasa
Ketika beranjak dewasa seperti ini aku mulai sadar
Bahwa aku belum bisa membahagiakanmu
Banyak waktu yang telah aku sia-siakan
Banyak kata yang aku lontarkan yang membuatmu kecewa
Dan telah banyak uang yang kau berikan padaku
Seakan-akan untuk membuatku senang
Ayah ibu
Kata maaflah yang bisa aku ucapkan saat ini
Dan sebuah do’alah yang mungkin bisa aku panjatkan
Aku berdo’a semoga engkau tetap diberikan umur panjang
Sampai aku benar-benar bisa membahagiakanmu
Sampai aku benar-benar menjadi seseorang yang kau harapkan
Menjadi anak yang bermanfaat bagi sesama
Dan menjadi anak yang selalu taat kepada-Nya
Perginya Dirimu
Oleh: Muzdalifah Agustina
Tak ada kata yang pantas terucapkan..
Hanya derai bening yang selalu bercucuran..
Membayangkan segala kenangan..
Teringat akan semua kebersamaan..
Walau ucapmu terkadang pahit..
Sentakmu buatku sakit..
Namun kan ku coba tuk bangkit..
Tak peduli itu mudah ataupun sulit..
keluh kesah selalu kau sembunyikan..
kau simpan dalam sebuah senyuman..
apapun yang kau rahasiakan..
aku selalu bisa merasakan..
Itu dahulu,
saat kau masih bersamaku..
banyak hal yang buatku malu..
malu karna telah menyia-nyiakanmu..
Kini hanya sesal yang tersisa dijiwa..
ingin sekali aku mengulang semua..
jika Tuhan mengizinkannya..
aku takan lagi buatmu kecewa..
Andai Tuhan beritahu aku..
bahwa Ia akan mengambil ayah lebih dulu..
mungkin aku takan lakukan itu..
kan ku buat dia bahagia karna aku.
Penantianku Ayah
Oleh: Alfiah Dara Lubis
Jika Kau
mencobek perasaanku,,,Ayah
Rasa sakit dan menyedihkan
menumpuk hati ini
kau tahu?
bagimana perasaanku kala itu?
kau egois
egois,,,
lama sudah aku
menunggu kasih sayangmu,,,Ayah
tapi kau tak perduli
kau anggap aku ini sampah
sampah,,,
sampah yang sangat mengotori hidupmu
kasih sayangmu
tak sebanding
kasih sayang Ibu kepadaku,,,
aku sangat merindukanmu
rindu akan kemarahanmu
rindu akan bentakanmu
aku,,,,,
rindu ayah
kuingin menjerit
kuingin menangis
tapi kau,,,
kau menahanku
tuk melakukan semua itu
sekarang
aku tak butuh dirimu lagi,,,Ayah
kau yang membuat
hati ini memebencimu
sudah banyak luka
yang kau berikan padaku
mungkin,,,itulah
itulah kasih sayangmu padaku,,,Ayah
tak ada artinya
menangisi kasihmu yang kosong
yang ada hanya penantianku
selamat tinggal,,,Ayah
terima kasih atas
kasihmu yang selama ini
begitu membekas dihatiku
thank you very much,,,
my Father
Contoh Puisi Tentang Perjuangan Ayah
Pengorbanan Seorang Ayah
Ayah …
Punggungmu lebam terbakar sinar matahari
Telapak tanganmu terasa kasar
Dan telapak kakimu mengapal tebal
Apakah gerangan yang kau kerjakan selama ini
Kau selalu pergi pagi-pagi sekali
Seusai ayam jantan memekikkan suara nyaringnya
Seusai kening-kening jiwa yang takut pada Tuhan-Nya
Merendahkan kepala mereka di atas sajadah
Di bilik-bilik mushala
Sepagi buta itu kau berangkat
Katamu untuk bekerja
Demi istri dan anak-anakmu
Ayah …
Tak sedikitpun keluhan ku dengar dari bibirmu yang kering
Tak sedikitpun rintihan keluar dari suara lisanmu yang parau
Tak sedikitpun kau mengerang atas rasa sakit yang kau jalani
Demi keluargamu
Ayah …
Setiap senja tiba kau pulang
dengan bahasa tubuh yang teramat letih
Serta perutmu yang selalu riuh
pertanda tak ada sesuatu apapun
Yang kau makan sejak pagi
Apa saja yang kau lalui sepanjang hari ini
Ayah …
Dikala lelah dan letih
Kau masih bersabar dengan kami yang tak mau tahu
Seperti apa hari yang kau lalui
Dengan manja dan egois kami menuntut banyak hal padamu
Namun dengan senyuman kau sanggupi permintaan konyol anak-anakmu
Mesti kau tau semua itu diluar batas kemampuanmu
Ayah …
Aku selalu menerka-nerka apa yang kau lakukan sepanjang hari
Mengapa kau begitu letih
Dan menimbulkan bekas di sekujur tubuhmu
Sepahit apa hidup yang kau jalani
Sepayah apa jalan yang mesti kau tempuh
Demi kami
Anak-anakmu yang tak tahu-menahu
Tentang apa yang terjadi dengan segala hidup dan kehidupanmu
Kini ku telah beranjak dewasa
Dan telah kupahami semuanya
Tentang kau dan kehidupanmu
Tentang perjuanganmu
Tentang peluhmu yang membanjiri tanah
Tentang cucuran air mata buah dari munajatmu
Semuanya yang kau berikan
dari hasil yang kau kerjakan
Demi kami anak-anakmu
Dan juga keluargamu
Perjalanan Waktu Sang Ayah
Ribuan hari waktu yang kau lalui
Melewati rintangan demi aku puteramu
Ayahku tersayang hingga kini masih tetap berjuang
Walau tubuhmu melemah
Walau ragamu telah membunggkuk
Puluhan tahun waktu yang kau jalani
Melewati onak dan duri demi kami keluargamu
Ayahku tercinta hingga kini masih tetap berjalan
Walau telapak kakimu kini melepuh
Hingga perih dan pedih tak lagi kau rasa
Seperti sinar mentari
Kasih yang kau suguhkan
Sungguh tak mampu ku membalasnya
Ayahku sayang …
Sungguh kami menyayangimu
Melukis Bayanganmu
Mentari tenggelam diiringi gerimis,
Ciptakan senja yang amat manis,
Namun hati masih miris,
Dikoyak kenangan hingga teriris.
Setiap petang menjelang,
Wajah ayah selalu terbayang,
Kulukis bayangmu dengan tenang,
Berharap abadi semua kenangan.
Ayahku, kau selalu dalam hati,
Meskipun engkau telah pergi,
Namun cinta di dalam hati,
Akan abadi hingga nanti.
Biar aku berjalan sendiri,
Menghadiri semua seorang diri,
Berbekal nasihat darimu terpatri,
Untukku jalani jalani sepanjang hari.
Terima Kasih Ayah
Kini ragamu telah hilang,
Abadi dalam pembaringan,
Usai sudah semua perjuangan,
Berakhir semua perjuangan.
Kini, aku sebagai anakmu,
Meneruskan perjuanganmu,
Menjadi laki-laki penepis ragu,
Yang datang untuk membelenggu.
Ayah,
Tenanglah kau di dalam sana,
Semoga Allah selalu menjaga,
Dan menempatkanmu di dalam surga.
Puisi Ayah Singkat 4 Bait
Pengobat Rindu
Potret kusam di dinding rumah,
Buat rindu kian menjarah,
Senyummu kembang merekah,
Terpampang indah di wajah…
Hanya foto-foto ini,
Penawar rindu di hati,
Ku usap dengan sepuluh jari,
Mengingat kenangan yang terjadi…
Ayah,
Semoga cepat kita berjumpa,
Lekas bertemu dengan segera,
Aku rindu susasna rumah…
Bahagia Rasanya
Hari ini,
Betapa bahagianya hati,
Bisa berjumpa kembali,
Dengan pahlawan abadi…
Hari ini,
Kutatap lagi wajah ayah,
Yang keriput dan kusam,
Melepas rindu yang terpendam…
Tak ingin rasanya menjauh,
Kaulah tempat untuk berteduh,
Tak mau lagi berpaling,
Takkan lagi aku mengasing…
Aku Tahu, Ayah Mencintaiku
Aku tahu pelukanmu
Tak sehangat pelukan Ibu.
Tapi setiap kerja kerasmu,
Telah memelihara diriku
Dari setiap kesulitan.
Aku tahu begitu sulitnya
Menghadapi kehidupan.
Namun engkau tak pernah lelah
Memperjuangkan kebahagiaan
Bagi setiap anak-anakmu.
Janji Setia
Ketika aku kecil dulu,
Kaulah manusia idolaku,
Kutiru semua perlakuanmu,
Kuterapkan dalam hidudpku…
Semangat dan kerja kerasmu,
Pengorbanan dan cintamu,
Takkan hilang ditelan waktu,
Akan kokoh abadi selalu…
Terima kasih, ayahku,
Telah jadi pembimbing hidupku,
Senantiasa menasihatiku,
Kemanapun arah yang aku tuju…
Puisi Ayah Anak SD
Bocah Nakal
[su_box title=” “]
Ku tatap wajahmu di keremangan malam
Wajah tuamu yang mulai kusam
Kulihat dengan jelas kerut keningmu
Yang dulu tak pernah tampak
Tangan mu yang kuat
Kian lemah seiring usia
Langkah mu yang dulu tegap
Kini rapuh dan membungkuk
Maafkan aku ibu
Di saat semua orang berfikir aku telah dewasa
Aku masih jadi bocah nakal pembuat ulah
Aku masih menyuguhkanmu cerita duka
Yang kelak akan jadi gurauan manja
Kala aku jadi anakmu yang berguna[/su_box]
Ungkapan Hati Seorang Anak
[su_box title=” “]
Dari rahim seorang wanita yang tegar aku dilahirkan
Dari seorang pria yang tangguh aku dididik
Engkaulah yang pertama kali aku kenal sejak lahir
Yang telah memberikanku kasih sayang
Memberikan kehangatan ketika aku kedinginan
Memberikan perhatian ketika aku menangis
Dan yang selalu mengganti popokku
Ketika aku pipis dicelana
Engkau juga telah menjadikanku seperti ini
Dari ketika masih ingusan hingga beranjak dewasa
Ketika beranjak dewasa seperti ini aku mulai sadar
Bahwa aku belum bisa membahagiakanmu
Banyak waktu yang telah aku sia-siakan
Banyak kata yang aku lontarkan yang membuatmu kecewa
Dan telah banyak uang yang kau berikan padaku
Seakan-akan untuk membuatku senang
Ayah ibu
Kata maaflah yang bisa aku ucapkan saat ini
Dan sebuah do’alah yang mungkin bisa aku panjatkan
Aku berdo’a semoga engkau tetap diberikan umur panjang
Sampai aku benar-benar bisa membahagiakanmu
Sampai aku benar-benar menjadi seseorang yang kau harapkan
Menjadi anak yang bermanfaat bagi sesama
Dan menjadi anak yang selalu taat kepada-Nya
Oleh: Andika Surya [/su_box]
Ketika Kecil
[su_box title=” “]
Ketika aku kecil dulu,
Aku bermain sepanjang waktu,
Belum ada asa yang hendak dituju,
Impian belum tertanam dalam diriku…
Aku pulang ke rumah,
Ketika tubuhku sudah lelah,
Keringat buat tubuhku basah,
Masa-masa itu sangatlah indah…
Aku tertidur pulas selepas bermain,
Kurasakan tangan kasarmu membelai,
Sentuh rambut dan kepalaku,
Sembari diiringi do’a untukku…
Ayah, kini aku sudah dewasa,
Sontak menyadari semuanya,
Ternyata kasih dan sayangmu luar biasa,
Untuk anak-anak yang kau cinta…
Ayah,
Terima kasih untuk semua,
Saatnya bagiku telah tiba,
Untuk membalas segala jasa…[/su_box]
Kau Ajari Aku
[su_box title=” “]
Setiap hari,
Kau ajari aku banyak hal,
Tentang yang pantas ku kejar,
Tentang yang harus ku tinggal…
Setiap hari,
Ayah memberiku nasihat,
Agar kelak tak putus semangat,
Kala diri ditempa beban yang berat…
Setiap hari,
Dia bercerita tentang cinta,
Tentang semua yang ia punya,
Tentang kasih yang tak pudar…
Ayah,
Semua itu akan kukenang,
Semuanya pasti akan membayang,
Semua pengorbanan dan kasih sayang…[/su_box]
Itulah tadi beberapa contoh puisi tentang ayah yang bisa kami bagikan kepada Bro and Sist, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi bro and sist!
Jika bro and sist memiliki kendala dalam belajar bahasa Indonesia, Bro and Sist bisa kunjungi website kami di haidarmusyaffa.com. See you next time✌