Jenis Jenis Puisi- Kata puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poema yang memiliki arti membuat atau pembentuk.
Pada dasarnya memang dengan menciptakan puisi seorang penyair telah membentuk, menciptakan, membangun sebuah dunia baru.
Puisi merupakan sebuah karya sastra yang sudah dikenal sejak dahulu dan memiliki karakter yang berbeda dengan karya yang lain.
Salah satu perbedaan yang terlihat dari sebuah puisi itu adalah seringnya menggunakan kata kiasan, majas, konotatif sehingga terkadang menimbulkan ambigu.
Pengertian Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal.
Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tersusun serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.
Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah, sehingga dapat memikat para pembaca.
Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda tergantung dengan penulis puisi itu sendiri. Setiap penyair biasanya memiliki keunikan dalam menulis puisinya.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi memiliki 2 jenis yang umum, yaitu puisi lama dan puisi modern. Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, mantra, talibun, gurindam dan talibun.
Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi deskriptif dan puisi lirik.
Puisi modern biasa disebut sebagai puisi bebas, karena jenis puisi ini tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang diciptakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampiran dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a adan isinya menceritakan tenta ng suatu hal.
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah sebab sedangkan baris keduanya berisi akibat.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif adalah puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita. Puisi naratif dibedakan menjadi tiga yaitu romansa, balada dan epic.
Jenis kedua puisi modern yaitu puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair.
Jenis puisi modern yang terakhir adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.
Jenis Puisi Berdasarkan Jenisnya
Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, supaya kalian lebih paham tentang puisi maka kami akan memberikan contoh-contoh puisi yang dapat penulis rangkum.
Contoh Puisi Lama
1. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang memiliki sajak a b a b dan setiap baris berisi 8 sampai 12 suku kata.
Pergi ke laut untuk berlayar
Udaranya digin sperti es
Kalau kamu rajin belajar
Pasti kelak akan sukses
2. Mantra
[su_box title=” Jampi Dukun Betawi “]
Oleh: Sapardi Djoko Damono (2016)
Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.
InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.
Puah! Alhamdulillah[/su_box]
3. Talibun
Talibun adalah puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan genap pada setiap satu baitnya.
[su_box title=” “]
Pergi merantau jauh ke negeri seberang
Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan
Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya
Jika engkau berbuat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup bahagia[/su_box]
4. Gurindam
Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang terdiri dari sua baris serta bersajak a a a a.
[su_box title=” “]
Apabila mata terjaga.
Hilanglah semua dahaga.
Apabila kuping tertutup handuk.
Hilanglah semua kabar buruk.
Apabila mulut terkunci rapat.
Hilanglah semua bentuk maksiat.
Apabila tangan tidak terikat rapat.
Hilanglah semua akal sehat.
Apabila kaki tidak menapak.
Larilah semua orang serempak[/su_box]
5. Syair
Syair merupakan bagian dari puisi lama yang berisi nasihat atau cerita, syair bersajak a a a aserta berisi 4 baris dalam satu bait.
[su_box title=” “]
Ilmu didapat tiada cepat
Mesti sabar hatinya kuat
Semoga tuhan berikan rahmat
Maka jaga hati serta niat[/su_box]
Contoh Puisi Baru
Berdasarkan isi dan bahasan dalam puisi, puisi baru dibedakan menjadi 7 jenis yaitu ode, romansa, himne, balada, satire, elegi, dan epigram.
1. Ode
Ode merupakan puisi yang berisi Pujian dengan menggunakan kata-kata yang anggun tapi resmi.
[su_box title=” “]
Guruku…
Cahaya dalam kegelapanku
Pengisi semua kekosonganku
Penyejuk kelayuan hatiku
Kau sirnakan segala kebodohan
Kau terangi setiap sisi jiwa
Kau terjang segala pandang negatif
Sungguh mulia hatimu
Sungguh besar pengorbananmu
Sungguh tak ternilai keikhlasanmu
Jasamu bagai emas mulia
Tak kan terganti sampai maut menjemput
Tak kan tertutup oleh keburukan dunia
Guruku…
Terima kasihku dari dalam lubuk hatiku[/su_box]
2. Romansa
Kata romansa berasal dari bahasa Prancis yaitu “romantique” yang artinya adalah keindahan persaan.
Romansa merupakan puisi baru yang berasal dari luapan perasaan cinta kasih.
[su_box title=” Cinta Tanpa Tanda “]
Oleh: Sujiwo Tejo
Telah ku tandakan semesta cintaku
kau tandaskan cinta tanpa tanda
Kuhasratkan isyarat sahaja
kau isyaratkan pintaku terlampau
terlampau berprasyarat cintaku
Kau isyaratkan cinta tanpa tanda
Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)
Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)
Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)
Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)
Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)
Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata
Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh[/su_box]
3. Himne
Hymne atau himne adalah jenis puisi baru yang berisi pujian atau pujaan kepada banyak hal.
Pujian dan pujaan tersebut bisa ditujukan kepada tuhan, tanah air, pahlawan atau yang lainnya.
Namun saat ini jenis-jenis hymne lebih berkembang dan bisa dibuat untuk menghormati almameter atau guru yang sudah rela mengabdi dan membagikan ilmu ilmu kepada calon penerus bangsa.
[su_box title=” Diponegoro “]
Karya: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sesudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa ditindas ditinda
Sungguhpun dalam ajal baru arpaia
Jika hidup harus merasai
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Februari, 1943.[/su_box]
4. Balada
Balada adalah puisi yang sederhana dan meriwayatkan cerita rakyat yang menyedihkan, dan adakalanya bersifat diskusi.
balada juga bisa disebut sebagai puisi yang meriwayatkan mengenai hidup dan kesibukan manusia, melewati akal dan opini yang berteraskan kultur universal dan tidak tergolong dengan ruang dan waktu yang spesifik.
[su_box title=” Bayang Masa Depan “]
Karya: Nurul Afdal Haris
Serpihan sebuan masa depan
Ilahi sang pencipta
Rasa yang terlarut dalam kesenjaan
Ambisi tetap bertahan
Hamparan gurun kehidupan
Lahir dalam raga api
Atas anugerah sang kuasa
Dari kebeningan embun pagi
Fantasi kehidupan menyelubungi raga
Alangkah kehidupan sang mentari
Lantunan sebuah kehidupan
Untuk sebuah mawar
Rintisan setiap angin logika
Uraian mimpi dalam kelabu malam
Naungan harapan sebuah masa depan[/su_box]
5. Satire
Satire merupakan puisi yang memuat sindiran kepada penguasa, pejabat atau orang yang memiliki posisi pada pemerintahan.
[su_box title=” “]
Karya: W. S. Rendra
Lihatlah kami
Peluh dan keringat adalah kawan kami
Banting tulang adalah kesetiaan kami
Kekurangan adalah kelebihan kami
Penderitaan adalah keseharian kami
Tapi lihatlah dirimu
Tertawa di atas peluh keringat kami
Bersantai di atas remuknya tulang kami
Berfoya di atas kekurangan kami
Kau curi semua hak kami
Kau curi sesuap nasi kami
Kau berlimpah harta atas nama kami
Kau berjanji atas nama kami
Kami hanya cukup diam
Di atas sajadah kami
Semoga Tuhan membalas kezhaliman ini[/su_box]
6. Elegi
Berkebalikan dengan romansa, elegi merupakan puisi yang berisi tentang kesedihan. Puisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa duka, rindu, sedih, terutama karena kepergian seseorang atau penyesalan di masa lalu.
[su_box title=” “]
Dalam erangan jiwa
Aku menangis mengingat-Mu
Dalam pilunya hati
Aku bersujud kepada-Mu
Dalam ratap tangisku
Aku berserah kepada-Mu
Renungi semua dosa dan khilaf
Takutku dan sesalku
Merangkai doa selalu kupanjatkan
Ya Tuhan…
Ampunilah dosaku
Ampunilah khilafku[/su_box]
7. Epigram
Epigram adalah merupakan salah satu jenis puisi yang berisi tentang ajaran atau tuntunan mengenai kehidupan.
Epigram berasal dari bahasa Yunani yaitu “epigramma” yang artinya unsur pengajaran atau teladan.
[su_box title=” Hak Oposisi”]
Karya: W. S. Rendra
Aku bilang tidak,
aku bilang ya,
menurut nuraniku.
Kamu tidak bisa mengganti
nuraniku dengan peraturan.
Adalah tugasmu
untuk membuktikan
bahwa kebijaksanaan
pantas mendapat dukungan.
Tapi dukungan
tidak bisa kamu paksakan
Adalah tugasmu
untuk menyusun peraturan
yang sesuai dengan hati nurani kami.
Kamu memasang telinga
– selalu,
untuk mendengar nurani kami.
Sebab itu, kamu membutuhkan oposisi.
Oposisi adalah jendela bagi kamu.
Oposisi adalah jendela bagi kami.
Tanpa oposisi: sumpek.
Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami
Tanpa oposisi: akan kamu dapati gambaran palsu tentang dirimu.[/su_box]
Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer merupakan puisi yang tidak lagi berbicara mengenai kelihaian penyair berbahasa, namun lebih kepada struktur tipografi, dan terkadang muncul bahasa kasar.
Contoh puisi kontemporer:
[su_box title=” “]
O dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O…[/su_box]
Jenis Puisi Berdasarkan Bentuknya
Puisi baru dibedakan menjadi 8 bentuk / jenis yaitu quatrain, kuint, soneta, stanza / oktaf, septime, terzina, distikon, dan sektet.
1. Quatrain
[su_box title=” Pada Suatu Hari Nanti “]
Karya: Sapardi Djoko Darmono
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tal terdengar lagi
tapi diantara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari[/su_box]
2. Kuint
[su_box title=” Mampir “]
Karya: Joko Pinurbo
Tadi aku mampir ke tubuhmu
tapi tubuhmu sedang sepi
dan aku tidak berani mengetuk pintunya.
Jendela di luka lambungmu masih terbuka
dan aku tidak berani melongoknya[/su_box]
3. Soneta
Soneta yaitu puisi yang setiap baitnya terdiri dari 4 baris yang terbagi menjadi 2, 2 bait pertama masing-masing 4 baris, 2 bait kedua masing-masing 3 baris atau biasa memiliki pola 4-4-3-3.
Puisi sonata di Indonesia bisa memiliki pola 4-4-4-2 atau bahkan hanya memiliki 1 bait akan tetapi memiliki 14 baris sekaligus.
[su_box title=” Pagi-pagi “]
Karya: M. Yamin
Teja dan cerawat masih gemilang.
Memuramkan bintang mulia raya;
Menjadi pudar padam cahaya,
Timbul tenggelam berulang-ulang.
Fajar di timur datang menjelang,
Membawa permata ke atas dunia;
Seri-berseri sepantun mulia,
Berbagi warna, bersilang-silang.
Lambat laun serta berdandan,
Timbul matahari dengan perlahan;
Menyinari bumi dengan keindahan.
Segala bunga harumkan pandan,
kembang terbuka, bagus gubahan;
Dibasahi embun, titik di dahan.[/su_box]
4. Stanza / Oktaf
[su_box title=” Kolam “]
Karya: Rustam Effendi
Di tengah
kolam yang endah
tenang,
berenang
seekor gangsa.
Sayapnya putih
bulunya jernih,
jernih biji matanya
Bak pulai
leher semampai
junjang
memandang
bercermin air.
Renagnya hening
airnya hening,
hening
tidak berdesir[/su_box]
5. Septime
[su_box title=” Indonesia Tumpah Darahku “]
Karya: M. Yamin
Duduk di pantai tanah yang permai
Empat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung-gunung bagus rupanya
Dilingkari air mulia tampaknya
Lihatlah Kelapa Melambai-lambai
Berdesir bunyinya sesayup sampai
Tumbuh di pantai bercerai-cerai
Memagar daratan aman kelihatan
Dengarlah ombak datang berlagu
Mengejar bui ayah dan ibu
Indonesia namanya. Tanah air ku
[/su_box]
6. Terzina
[su_box title=” Aku Ingin “]
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak senmpat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada[/su_box]
7. Distikon
[su_box title=” hutan Karet “]
Karya: Joko Pinurba
Daun-daun berserakan
Berserakan di hamparan waktu
Suara monyet di dahan-dahan
Suara kalong menghalau8 petang
Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan
Berloncotan di semak-semak rindu
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
Membelit kenangan terjal
Sesaat sebulum surya berlalu
Masih kudengar suara beduk bertalu-talu[/su_box]
8. Sektet
[su_box title=” Puasa “]
Karya: Joko Pinurbo
Saya sedang mencuci celana yang pernah
saya pakai untuk mencekik leher saya sendiri.
Saya sedang mencuci kata-kata
dengaan keringat yang saya tabung setiap hari.
Dari kamar mandi yang jauh dan sunyi
saya uapkan selamat menunaikan Ibadah Puisi.
[/su_box]
Demikianlah beberapa jenis jenis puisi. Jika kamu
ingin mengetahui contoh dari jenis-jenis puisi baru lainnya, kamu bisa langsung cek website haidarmusyaffa.com.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi khususnya, ataupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan sampai jumpa